Apa Itu Lifestyle? Berikut Pengertian dan Macam-macamnya
Lifestyle atau Gaya hidup sebagian orang berbeda-beda. Beberapa orang punya gaya hidup yang tinggi dan ingin mengikuti perkembangan zaman.
Namun, kadang lifestyle tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang dialami. Banyak orang yang mengartikan lifestyle adalah sebuah tuntutan hidup, padahal tidak demikian.
Baca juga : Hindari 5 Kebiasaan ini Karna Bisa Bikin Kamu Cepat Tua
Nah, di bawah ini akan dibahas perihal apa itu lifestyle, jenisnya. Dengan Tujuan agar anda tidak salah dalam memaknai lifestyle.
Yuk langsung saja lihat selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Lifestyle
Lifestyle berasal dari bahasa Inggris, bila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti Gaya Hidup.
Gaya Hidup ( Lifestyle ) merupakan bagian dari kebutuhan sekunder Manusia yang bisa berubah karena bergantung pada perubahan zaman atau keinginan seseorang dalam merubah gaya hidupnya.
Istilah Gaya Hidup ini pada mulanya dibuat oleh psikolog Austria, Alfred Adler dan Ferdinand the Bull, pada tahun 1929. Dikutip dari Wikipedia.
Lifestyle saat ini menjadi sebuah seni dalam kehidupan yang sebagian besar orang telah melakukannya.
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan bahwa lifestyle adalah pola atau tingkah laku yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga : 7 Kebiasaan Makan Sepele yang Bikin Perut Buncit
Sedangkan kalau dicermati dari segi ekonomi, lifestyle punya arti sebuah prilaku seseorang dalam hal membelanjakan uang serta bagaimana cara mengalokasikan waktunya.
Lifestyle sendiri punya kaitan yang sangat erat dengan pertumbuhan teknologi dan zaman. Dengan lifestyle dapat memicu seseorang jadi lebih eksis dan berbeda dengan kelompok lain.
Jenis-Jenis Lifestyle
Menurut Mowen dan Minor, menyatakan bahwa dalam penduduk terdapat sembilan tipe jenis hidup.
Berikut ini adalah penjelasan sembilan macam jenis lifestyle :
1. Functionalists
Ini adalah jenis gaya hidup untuk menghabiskan uang demi belanja hal-hal yang penting.
Biasanya yang menerapkan lifestyle ini adalah orang-orang yang punya penghasilan rata-rata, pendidikan umumnya adalah bekerja kasar atau buruh. Biasanya mereka berusia lebih dari 55 tahun dan sudah berkeluarga.
2. Nurturers
Ini adalah jenis gaya hidup yang dilakukan oleh orang muda yang punya penghasilan rendah.
Biasanya lebih mementingkan untuk membesarkan anak, membangun sebuah rumah tangga dengan nilai keluarga namun pendidikan di atas rata-rata.
3. Aspirers
Gaya hidup ini lebih berfokus terhadap jenis hidup yang tinggi bersama cara membelanjakan uang di atas umumnya bersama belanja barang-barang berstatus, terutama untuk tempat tinggal.
Orang-orang ini punya karakteristik yuppie klasik yang mana punya pendidikan tinggi, pekerja kantoran dan menikah tanpa anak.
4. Experientials
Orang-orang yang membelanjakan uang di atas biasanya untuk hobi, hiburan dan kesenangan.
Biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi dan penghasilan di atas rata-rata.
Baca juga : 30 Kata-kata Motivasi Sukses yang bisa Bangkitkan Semangatmu
5. Succeeders
Gaya hidup ini dilakukan oleh keluarga yang punya rumah tangga yang mapan, dengan kekayaan yang sangat mencukupi.
Biasanya udah berusia setengah baya dan berpendidikan tinggi dan berpendapatan tinggi. Cenderung menghabiskan uang untuk mencukupi hal yang mengenai dengan pekerjaan.
6. Moral Majority
Ini adalah jenis gaya hidup yang mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar untuk organisasi pendidikan, gereja dan kasus politik. Mereka adalah pencari nafkah tunggal yang punya penghasilan tinggi.
7. The Golden Years
Kebanyakan orang yang menerapkan jenis gaya hidup ini adalah para pensiunan namun punya penghasilan yang tinggi.
Meskipun dibilang santay, pensiunan ini mendapatkan uang lebih dari pekerjaan kantoran swasta.
Kebanyakan uang digunakan untuk belanja rumah ke dua dan digunakan untuk belanja produk padat modal dan hiburan.
8. Sustainers
Ini adalah jenis hidup yang dilakukan oleh sekelompok orang dewasa dan tua.
Mereka udah pensiun namun pengeluaran digunakan untuk belanja alkohol. Padahal mereka punya penghasilan yang rendah dan pendidikan yang rendah
9. Subsisters
Mereka berada di tingkat ekonomi sosial yang rendah. Umumnya dilakukan oleh keluarga pencari nafkah atau orang tua tunggal.
Mereka yang menerapkan gaya hidup ini karena semata-mata hanya untuk mencukupi nafkah keluarganya, tanpa ada tuntutan untuk berbelanja sesuatu yang lain.
Jika melihat penjelasan di atas maka dapat mengambil kesimpulan bahwa lifestyle adalah sebuah keperluan yang gemar dibudidayakan oleh sekelompok masyarakat.
Baca juga : Apa Itu Ghosting ? dan Apa Alasan Seseorang Melakukannya ?
Pada dasarnya, lifestyle seseorang ditentukan dari seberapa banyak penghasilan yang didapatkan. Semakin tinggi pendapatan, maka tambah tinggi pula lifestylenya ( gaya hidup nya )
Posting Komentar