Humor Lucu Gus Dur : Sebuah Keputusan Rapat
Daftar Isi
Kh. Abdurrahman Wahid atau popular disebut Gus Dur merupakan seorang tokoh nasional, guru bangsa, cendikiawan, dan termasuk tokoh muslim dari Nahdlatul Ulama. Beliau pernah mengemban amanah sebagai pejabat publik tertinggi di Indonesia, yakni sebagai presiden Republik Indonesia keempat.
Walaupun Gus Dur menjabat presiden terbilang lumayan singkat, tapi masyarakat tetap mencintai dan mengenangnya, bahkan masyarakat semua golongan, baik dari agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Konghucu, dan sebagainya.
Baca juga : Humor Lucu Gus Dur : Hebatnya Anggota Banser
Di samping itu, Gus Dur juga kerap melontarkan humor-humor lucu kepada para pendengarnya. Sehingga beliau dianggap sebagai figur yang tidak kaku, sebab ia kerap meluangkan bercanda di sela-sela aktivitasnya.
Karena bagi Gus Dur sendiri, humor itu seperti sudah menjadi sebuah nutrisi menyehatkan di samping juga mencerdaskan, supaya menjadi perihal yang mutlak untuk mendengarkan humor itu.
Kemudian humor-humor yang beliau sampaikan, kadang kala cuma untuk mencairkan suasana. Namun tidak cuma itu, kalau diperhatikan secara mendalam bahwa humor Gus Dur termasuk dapat dianggap sebagai kritik sosial dan pelajaran mutlak yang penuh hikmah bagi kita semua.
Dalam hal ini, penulis akan memaparkan humor yang lumayan mengocok perut dari Gus Dur tentang “Sebuah Keputusan Rapat”. Simak baik-baik humornya selanjutnya ini.
Ketika itu, Gus Dur sedang berada di bangku sekolah, ia sesungguhnya kondang sebagai anak yang jail, usil, dan pastinya amat bandel. Namun teman-temannya sangat senang padanya.
Kemudian pada suatu ketika, dirinya mengupayakan mengerjai guru Bahasa Inggrisnya dengan seember air yang digantung di pintu kamar mandi sekolahnya.
Dan kemudian, ketika gurunya hendak membuka pintu kamar mandi tersebut, “Byuuar!” guru asal batak itu tersiram air hingga basah kuyup tidak karuan.
Akhirnya sang guru pun menanyakan kepada para murid-muridnya.
“Siapa yang miliki ide untuk menaruh ember di situ”, bertanya guru Bahasa Inggris itu dengan nada kesal.
Sambil menghindar tawa, Gus Dur menjawabnya: “Awalnya saya yang miliki ide Bu. Tapi setelah itu menjadi keputusan rapat”. Sang Guru Bahasa Inggris itu pun saat itu juga kesal bercampur senyum sehabis mendengar jawaban cerdas dari Gus Dur itu.
Posting Komentar